Menuju Amal
Sudah
saatnya kita bergerak menuju ladang amal, ladang penerapan dan realisasi yang
nyata sebab zaman telah menuntut kita melakukan kerja nyata secara professional
dan produktif.
Agama dan Politik
1.
Politik dan
kepartaian memiliki perbedaan yang mendasar. Keduanya bisa menyatu dan keduanya
juga bisa berseteru. Seorang politisi belum tentu ia masuk ke dalam politik
praktis. Namun ada juga orang yang ikut politik praktis, tapi tidak mengerti
masalah politik. Tapi ada juga politisi yang ikut politik praktis.
2.
Orang-orang non
muslim yang sama sekali tidak mengenal islam, seringkali berusaha
men’sekuler’kan suatu hal dari agama islam. Masalah ekonomi, politik, social,
mereka berusaha mempersempit dan membatasi masalah di atas dan selalu
menjauhkan permasalahan di atas, dijauhkan dari agama Islam. Seperti ‘Islam
adalah sesuatu, dan masalah ekonomi
bukan bagian dari islam.’ Mereka selalu merendahkan fikrah islamiyah dan
mempersempit ruang gerak kaum muslimin.
Islam yang Utuh
Seorang
politisi adalah ia yang berpandangan jauh ke depan, dan memperdulikan masalah
umat. Maka, politik tidak bisa dijauhkan dari substansi islam. Islam yang utuh
adalah bagaimana politik tidak bisa dijauhkan dari islam.
Politik Internal
Sikap
islam terhadap politik internal adalah menjadi kaidah, prinsip, dan menjadi
garis (batas-batas) hukuman dalam roda pemerintahan dan pemimpin. Meluruskan
ketika pemimpin salah, dan mentaati ketika pemimpin benar. Islam menjadi sumber
utama dan rujukan pada roda pemerintahan. Politik internal juga pernah terjadi
pada masa Rasulullah saw. terkait adanya kepemimpinan umat. Sebagai muslim,
maka harus mengamati roda pemerintahan, memberikan nasihat dan kontribusi, dll
karena hal ini merupakan bagian dari jihad akbar dan ini merupakan
karakteristik umat islam dan politik pemerintahan merupakan bagian dari agama.
Politik Eksternal
Islam
dan kaitannya dengan politik eksternal bahwa islam menghendaki kebebasan dan
kemerdekaan umat, menjaga harga diri dan kedudukan yang tinggi di mata bangsa
lain, terbebas dari imperialisme dan campur tangan bangsa lain terhadap masalah
internal Negara, menetapkan pola interaksi bilateral dan multilateral untuk
mewujudkan perdamaian dunia dan internasional. Seorang yang merasa telah
mendapatkan petunjuk dari Allah swt. Dan mendapat kebebasan dan kemerdekaan
umat, maka hendaknya ia berjihad untuk membebaskan dan memerdekakan umat islam
di Negara yang terjajah agar sama-sama merasakan petunjuk dan kemenangan dari
Allah swt.
Hak-Hak Internasional
Bahwa
politik islam baik internal maupun eksternal, menghargai hak-hak kaum minoritas
non muslim baik hak-hak internasional maupun hak-hak kewarganegaraan, dan
menjaminnya dengan nash alqur’an. Politik islam juga tidak menentang adanya
syura, bahkan politik islam menyuruh manusia untuk syura/ musyawarah, bahkan
itu terjadi pada Rasulullah saw. bermusyawarah dengan para sahabatnya dan
mempertimbangkan salah satu pendapat dari mereka sehingga jelas mana pendapat
yang benar. Hal ini terjadi juga pada saat perang Badhar dan Insya Allah kaum
muslimin senantiasa dalam kebaikan selama perkara mereka diputuskan dengan
syura di kalangan mereka.
Keluasan Tasyri’ Islami
Tasyri’
Islami (Tata perundang-undangan islami) lebih jeli dan utuh dibanding tata
perundang-undangan manapun mulai dari bidang hukum, presentasi masalah, dan
keluasan sudut pandang. Hal ini banyak dibuktikan oleh pakar-pakar non muslim
dan muktamar perundang-undangan internasional bahwa islam meletakkan kaidah-kaidah
global.
Partai Politik
Tidak
selamanya partai politik bisa menjadi langkah yang tepat untuk memajukan dan
membangkitkan sebuah Negara dari kemiskinan, kebodohan, dan keterpurukan. Ia
bisa menjadi kendala kebangkitan sebuah Negara, bisa mencerai-beraikan
masyarakat, kerja yang berantakan, dekadensi moral, berbagai urusan rusak,
kehancuran rumah tangga, keterputusan hubungan kekerabatan dan pada saat ini
musuh bisa memanfaatkan situasi ini di tengah mereka yang sedang bersengketa.
Kepartaian dan Campur Tangan Asing
Campur
tangan asing dalam kepartaian masuk akibat adanya persengketaan, perselisihan
dan system kepartaian yang jelek. Akibat campur tangan ini, rakyatlah yang
merugi karena kapanpun dan dalam kondisi apapun musuh (campur tangan asing)
akan selalu mengintai umat islam.
Tidak Ada Partai Politik di Mesir
Bahwa
kemunculan partai-partai politik di Mesir bukanlah partai politik sungguhan.
Mereka muncul karena adanya inisiatif perorangan, bukan muncul karena untuk
kepentingan nasional. Banyak partai yang muncul karena suatu faktor dimana
faktor itu tidak terjadi lagi atau sudah usai sehingga system yang diterapkan
pada partai itu tidak berlaku lagi untuk diterapkan sekarang.
Islam Tidak Merekomendasikan
Kepartaian
Islam
tidak merekomendasikan untuk membentuk sistem kepartaian karena hanya akan
membuat perselisihan, perpecahan, pemutusan hubungan, permusuhan dan itu semua
sangat dibenci oleh Allah swt. Banyak hadits dan ayat yang menegaskan untuk
tidak mendekati system kepartaian.
Kebebasan Berpendapat
Kebebasang
berpendapat pada system kepartaian berbeda dengan kebebasan berpendapat yang
diperbolehkan dalam islam. Lalu pendeklarasian bahwa kita berada pada manhaj
islami yang shalih, pengungkapan dengan penuh keyakinan dan argumentasi yang
kuat.
Khatimah
Menyampaikan
dakwah islamiyah adalah langkah yang harus diperjuangkan karena ia merupakan
wasiat Rasulullah saw. dan dakwah islamiyah ini menjadi sebuah kewajiban untuk
kaum muslim.
*Resume
0 komentar:
Posting Komentar