Selasa, 17 Februari 2015

Menuju Cahaya ( Majmua'atur Rasail / Risalah Pergerakan ) oleh Ust. Hasan Al Banna




Tanggung Jawab Seorang Pemimpin
Kemaslahatan urusan umat adalah amanah bagi pemimpin. Pemimpin harus bertanggung jawab, amanah dan memikirkan umatnya.

Masa Peralihan
Masa peralihan adalah masa yang paling rawan dalam kehidupan umat karena ideology baru mulai diberlakukan, langkah-langkah ke depan mulai digariskan, dan nilai-nilai dasar kehidupan mulai dibangun. Jika langkah, program dan system dibangun jelas dan baik maka akan mendapatkan keberhasilan.

Di Persimpangan Jalan
Urgeni masa peralihan adalah :

  1. Membebaskan umat dari belenggu penindasan sampai mendapatkan kemerdekaan
  2. Menegakkan bangunan baru sehingga dapat memperkuat eksistensi umat di mata bangsa lain
Seorang pemimpin akan mendapati 2 jalan di mana 1 di antaranya harus ditempuh, yaitu jalan islam dan jalan barat. Maka jalan islam adalah satu-satunya jalan yang wajib ditempuh  karena ia memiliki landasan pemikiran, prinsip dasar dan peradabannya ketimbang jalan barat yang hanya memiliki fenomena kehidupan, undang-undang dan ideologinya.

Keistimewaan Orientasi Islam
Manfaat orientasi/menempuh jalan islam :

  1. Manhaj islam unggul di atas segalanya
  2. Manhaj islam menciptakan umat paling kuat, utama, penuh kasih sayang dan diberkati disbanding bangsa lain
  3.  Memperoleh hakekat kemerdekaan social, kemuliaan hidup dan kemerdekaan secara politik
  4. Mengokohkan persatuan arab sehingga menguatkan dukungan dan saling menghormati sehingga tidak bisa diingkari oleh siapapun
  5. Manhaj islam adalah sempurna dan menyeluruh, memandu kehidupan lahiriah dan batiniyah dan mengambil yang mashlahat dan menjauhi yang mudharat
Jalan islam dapat memecahkan persoalan yang pelik, yang tidak dapat ditemukan pada system lain, karena akan mendatangkan pertolongan Allah dan dukungan-Nya.

Peradaban Barat Saat Ini
Penguasaan teknologi dan produk-produk barat yang menimbulkan kesombongan pada mereka, sehingga dominasi politik pun menganut system kediktatoran, akibatnya perekonomian mengalami krisis, masyarakat barat mengalami kelaparan, pengangguran dan penderitaan juga menimbulkan kehancuran pada undang-undang dan nilai-nilai dasar peradabannya  pun saat ini mulai hancur. Kepemimpinan peradaban pernah dipegang oleh dunia Timur, namun direbut oleh barat sampai saat ini. Tapi, hal itu tidak lama lagi akan jatuh kepada tangan dunia Timur karena Alqur’an dijadikan paying dan naungannya. Hal ini merupakan kepastian sejarah, Insya Allah.

Islam Menjamin Kebutuhan Bangsa yang Bangkit
Tiada ideology di dunia ini yang dapat menjamin kebutuhan umat yang bangkit, kecuali Alqur’an yang mana ia menyajikan gambaran umum, juga menawarkan pemecahan permasalahan dengan jelas dan rinci .

Islam dan Cita-Cita
Sesungguhnya ketika seorang muslim lemah, namun ia tidak berputus asa dan tetap berusaha bangkit dan semangat untuk menghadapi berbagai kesulitan, maka ia berada pada derajat yang tinggi.

Islam dan Kebangsaan
Menanamkan rasa kebanggaan pada diri sehingga dapat diturunkan kepada generasi penerus dimana perasaan ini dapat menimbulkan rasa ingin menghargai, menghormati dan mempertahankan bangsa sehingga rela berkorban nyawa dan harta. Perasaan bangga pada umat islam ini berbeda dengan rasa bangga orang barat karena umat islam dengan kebanggaanya, maka perasaannya itu menyatu dengan Allah swt., bukan fanatisme buta saja, tapi ia adalah rasa bangga sebagai pemimpin dan pemandu dunia menuju kehidupan yang lebih baik dan sejatera. Kebanggaan pada doktrin orang-orang barat hanya memunculkan sikap permusuhan terhadap bangsa-bangsa yang lemah.

Islam dan Jiwa Keprajuritan
Islam menjunjung tinggi kekuatan dan sebuah kewajiban untuk memiliki kekuatan, khususnya militer, karena militer islam lebih menyeru kepada perdamaian dibanding militer barat. Dua pilar yang ditekankan pada militer islam adalah aturan (nizham) dan ketaatan. Kedudukan militer dalam islam adalah sebagai polisi keadilan dan penegak hukum dan undang-undang.

Islam dan Kesehatan Secara Umum
Sehat dan kuatnya jasmani adalah pilar untuk mendukung jiwa keprajuritan dalam islam. Beribadah berlebihan (taqarrub) tapi tidak memperhatikan kesehatan adalah suatu hal yang dilarang. Beribadah dan kesehatan harus dilakukan secara proporsional (tawazun) sehingga tidak mendapatkan hambatan pada saat berjihad dan berdakwah.

Islam dan Ilmu
Ilmu dalam islam menjadi sebuah kewajiban dan aktivitas ilmiah untuk menopang kekuatan islam sehingga dapat mendorong umat islam menuju tujuan. Alqur’an tidak membedakan antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama, bahkan diharuskan meraih keduanya, serta memepelajari ilmu alam sebagai jalan untuk ma’rifatullah dan khasyatullah. Islam menimbang setara antara tinta para ulama dengan darah syuhada.

Islam dan Akhlak
Akhlak mulia, jiwa besar dan cita-cita yang tinggi lahir dari keimanan yang telah menhujam dalam dada, karena dengan hal-hal di atas, kita bisa menghadapi tuntutan masyarakat baru, dan kesucian serta kebersihan jiwa menjadi pondasi utama bagi bangunan kejayaan umat. Akhlak mulia diantaranya kesetiaan, pengorbanan, kesabaran, ketahanan dan kemampuan menghadapi berbagai persoalan pelik.

Islam dan Ekonomi
System ekonomi yang baik akan diterima islam, dan islam telah mengatur system ekonomi mulai dari bagaimana kita berinfaq, menjaga harta, dll., untuk kemaslahatan umat.

Sistem Islam Secara Umum
Kita tengah menghadapi zaman kebangkitan. System islam yang berkaitan dengan kehidupan pribadi, keluarga, bangsa serta hubungan antar bangsa, adalah suatu system yang paling mendatangkan manfaat dan paling sempurna, dari zaman dahulu sampai sekarang.

Islam Melindungi Minoritas dan Memelihara Hak-Hak Orang Asing
Menerima keberadaan minoritas non muslim merupakan salah satu pilar yang kokoh di antara pilar-pilar penyangga kebangkitan umat. Islam menganjurkan untuk member perlindungan dan berbuat baik bagi non muslim yang tidak memerangi muslim karena agama dan tidak berbuat aniaya. Maka terapkanlah prinsip perdamaian dan persahabatan selama mereka berperilaku baik, lurus dan berhati bersih, namun jika mereka berbuat kerusakan, Allah pun memerintahkan kita untuk bersikap tegas.

Islam Tidak Mengeruhkan Hubungan Kita dengan Barat
Seharusnya barat menerima system islam sebagai suatu system yang sempurna dan sacral Karena di dalamnya banyak membawa kebaikan. Jika mereka melakukan ha di atas, maka hubungan politik barat dan Negara islam akan lancer karena mereka menghargai system islam.

Akar-Akar Kebangkitan di Timur Bukanlah yang Ada di Barat
Penyebab bangsa-bangsa Timur menyeleweng dari system Islam dan taklid kepada Barat adalah karena studi yang mereka lakukan terahadap kebangkitan Barat. Mereka berkesimpulan bahwa sekulerisme dengan cara memisahkan agama dari politik Negara adalah cara membangkitkan Negara padahal islam tidak seperti itu.

Tokoh Agama Bukanlah Agama Itu Sendiri
Seringkali orang Barat menyudutkan islam dengan cara menyamakan perilaku bobrok para tokoh agama dengan agamanya. Padahal agama islam sendiri tidak pernah memerintahkan kejelekan sama sekali. Jangan pernah menyalahkan agama islam, tapi salahkan pribadi muslim itu sendiri jikalau ia bersalah.

Langkah yang Berani dan Tepat
System islam adalah jalan kebenaran, jalan yang terhormat dan penuh pengendalian diri sementara system eropa adalah jalan karena menuruti keinginan syahwat dan selera kemewahan dunia dan menghancurkan banyak bangsa.

Beberapa Langkah Praktis Menuju Perbaikan
Langkah aplikatif menuju kebangkitan umat dengan ruhani dan setiap sikap dihadapi dengan kearifan sikap, kebulatan tekad dan perjuangan yang panjang.

Dalam Aspek Politik, Hukum dan Administrasi

  1. Menghancurkan fanatisme kelompok dan mengarahkan potensi umat secara politik dalam rangka menciptakan keseragaman orientasi dan kesatuan barisan.
  2. Perbaikan undang-undang sehingga sesuai dengan tuntutan syari'at Islam dalam setiap cabangnya.
  3. Meningkatkan kekuatan pasukan, memperbanyak kelompok pemuda untuk proses pembangkitan semangat hidupnya dalam rangka memenuhi panggilan jihad Islam.
  4.  Menguatkan ikatan antar wilayah Islam khususnya negeri-negeri Arab sebagai titik tolak bangkitnya pemikiran yang serius dan realistis menuju tegaknya kembali khilafah yang telah hilang.
  5. Membangkitkan semangat keIslaman di kantor-kantor pemerintah, sehingga seluruh pegawai merasa membutuhkan kajian Islam.
  6. Melakukan kontrol terhadap perilaku pribadi para pegawai dan tidak memisahkan antara kepentingan pribadi dan pekerjaan.
  7. Mendahulukan pemenuhan janji-janji pekerjaan di kantor kapan saja, sehingga membantu penunaian berbagai kewajiban dan menghindarkan banyak begadang.
  8. Menghapuskan risywah (suap) dan komisi, serta hanya berharap dari kemampuan kerja dan peraturan yang sebenarnya.
  9. Menimbang setiap aktivitas pemerintah dengan timbangan hukum dan ajaran Islam. Oleh karena itu, peraturan penyelenggaraan pesta, pertemuan resmi, sistem lembaga pemasyarakatan, pengelolaan rumah sakit, dan lain-lain hendaknya tidak bertentangan dengan syari'at Islam. Di samping itu jadwal kegiatan hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga tidak berbenturan dengan waktu-waktu shalat.
  10. Memasukkan para personil AI-Azhar dalam pekerjaan militer dan kesekretariatan dan memberi pelatihan kepada mereka.

Dalam Aspek Sosial dan Ilmiah

  1. Membiasakan masyarakat berpegang pada etika dan kesopanan umum, membuat aturan-aturan untuk mempertahankan pelaksanaannya, dan menindak tegas para pelanggarnya
  2. Mengatasi persoalan kaum wanita dengan solusi yang dapat menggabungkan antara peningkatan perannya dan pemeliharaan kehormatannya, sesuai dengan ajaran Islam. Dengan demikian, kita tidak mengabaikan persoalan mereka, karena ia merupakan masalah sosial yang terpenting. Di mana mereka berhadapan dengan goresan kasih sayang tinta penulis yang tendensius dan berbagai pandangan yang ganjil, baik dari kaum ekstrimis maupun apatis.
  3. Memberantas prostitusi, baik yang terang-terangan maupun yang sembunyi-sembunyi Perbuatan zina, apapun alasannya, harus dianggap sebagai kejahatan dan kemungkaran yang mengakibatkan pelakunya bisa dihukum rajam.
  4. Menghancurkan praktek perjudian dengan segala bentuknya, seperti lotere, undian, maupun taruhan.
  5. Memerangi minuman keras dan obat-obat terlarang. Islam melarang itu semua dan menjauhkan masyarakat dari dampak negatifnya.
  6. Memerangi tabarruj, pamer dandanan, dan pamer aurat. Memberi pengarahan dengan tegas kepada para wanita untuk berperilaku sebagaimana layaknya muslimah yang shalihah, khususnya kepada para guru, para siswi, para mahasiswi, para dokter, dan lain-lain profesi yang menjadi sorotan masyarakat.
  7. Meninjau kembali kurikulum pendidikan kaum wanita dan melakukan pemisahan sebanyak mungkin poin, antara kurikulum pendidikan untuk siswa putra dan putri.
  8. Melarang bercampurnya siswa dan siswi dalam satu kelas, dengan penegasan bahwa jika seorang lelaki dan seorang perempuan berdua di tempat yang sepi, maka hal itu termasuk kejahatan yang ada sanksi hukumnya.
  9. Memompakan semangat para pemuda untuk menikah dan mendapatkan keturunan dengan berbagai jalan yang dapat mengantarkan mereka ke sana. Syari'at Islam menganjurkan kepada kita untuk membangun keluarga, melindungi, dan memecahkan berbagai persoalannya.
  10. Menutup klub-klub malam, panggung tarian maksiat, dan berbagai kegiatan serupa atau yang menuju ke hal tersebut.
  11. Mengontrol kegiatan pentas dan peredaran film-film di bioskop, serta menganjurkan dimasyarakatkannya kisah-kisah yang baik dan kaset-kaset yang bermanfaat.
  12. Mengganti nyanyian yang berkembang di masyarakat dan menyeleksinya secara sungguh-sungguh.
  13. Menyeleksi produk siaran yang dikonsumsi masyarakat, baik berupa ceramah maupun nyanyian, dan menggunakan studio siaran sebagai sarana pendidikan akhlak masyarakat.
  14. Menyita cerita-cerita porno dan buku-buku yang mengaburkan kebenaran dan merusaknya. juga penerbitan-penerbitan sejenis yang berpengaruh terhadap merajalelanya kejahatan dan terumbarnya nafsu syahwat.
  15.  Mengatur keberadaan vila-vila agar tidak disalahgunakan dan mengembalikan fungsi dasar vila-vila itu sebagai tempat peristirahatan.
  16. Membatasi waktu buka warung-warung secara umum dn mengontrol kesibukan para pengunjungnya. Selain itu, juga memberikan pengarahan kepada mereka agar tidak menghamburkan waktunya dengan berlama-lama berada di situ.
  17. Menggunakan warung-warung tersebut sebagai tempat pengajaran membaca dan menulis kepada para buta huruf dengan melibatkan para pemuda, yang mereka dilengkapi dengan seragam guru atau pelajar.
  18. Memerangi tradisi yang negatif dalam perilaku ekonomi, akhlak, dan sebagainya. Mengubah tradisi negatif yang melanda masyarakat tersebut dan menggantinya dengan tradisi yang positif, atau mewarnai tradisi itu dengan sesuatu yang membawa maslahat, seperti tradisi pesta, resepsi kematian, ulang tahun, resepsi hari raya, dan sebagainya. Hendaknya pemerintah menjadi teladan dalam hal-hal seperti ini.
  19. Menjadikan aktivitas memerangi orang yang menentang hukum Allah sebagai amar ma'ruf nahi mungkar, seperti makan di siang hari Ramadhan, meninggalkan shalat dengan sengaja, mencaci maki ajaran agama, atau yang semisal dengan itu.
  20. Menghimpun lembaga pendidikan resmi di kampung-kampung dan masjid-masjid yang ada, untuk secara bersama-sama melakukan perbaikan yang menyeluruh, sehingga anak-anak didik terbiasa dengan disiplin shalat dan para pengasuhnya terbiasa dengan ilmu.
  21. Menetapkan kurikulum agama sebagai materi pokok di setiap sekolah (dengan berbagai ragamnya) dan di perguruan tingginya.
  22. Mendorong kegiatan menghafal Qur'an di kantor-kantor umum dan menjadikannya syarat untuk memperoleh tanda kelulusan dari lembaga pendidikan, khususnya jurusan yang berhubungan dengan agama dan Bahasa Arab. Di samping itu menetapkan peraturan. wajib hafal beberapa surat dalam Al-Qur'an di setiap sekolah.
  23. Meletakkan strategi pengajaran yang baku dalam rangka meningkatkan dan mendongkrak kualitas sistem pendidikan. Menyatukan berbagai kurikulum yang memiliki tujuan beragam dan menyatukan berbagai pengetahuan umum yang bervariasi. Di samping itu, menetapkan pembinaan mental cinta tanah air serta pembinaan akhlak utama sebagai tahap awal dari pencapaian tujuan pendidikan.
  24. Memberikan porsi yang cukup bagi mata pelajaran Bahasa Arab di setiap jenjang pendidikan dan menjadikannya sebagai mata pelajaran utama di samping bahasa-bahasa yang lain.
  25. Memberikan perhatian kepada materi Sejarah Islam, Sejarah Nasional, Pembinaan Kebangsaan, serta Sejarah Peradaban Islam.
  26. Memikirkan diwujudkannya berbagai sarana yang mendukung dalam rangka menyatukan keragaman tradisi yang ada di masyarakat secara bertahap.
  27. Menghapuskan gaya hidup kebarat-baratan dari rumah-rumah penduduk; menyangkut bahasa, kebiasaan, mode pakaian, tradisi para pendidik, perawat, dan profesi lainnya. Semua itu harus diperbaiki, dimulai dari rumah tangga para tokoh masyarakat.
  28. Memberikan pengarahan yang baik kepada penerbit dan memberi dorongan kepada para penulis untuk mengarang buku yang bertema keIslaman dan ketimuran.
  29. Memperhatikan urusan kesehatan secara umum dengan mengundang juru penerangan kesehatan untuk berbicara di berbagai pelosok, memperbanyak jumlah rumah sakit, puskesmas keliling, dan mempermudah prosedur pengobatan.
  30. Memperhatikan keadaan kampung, menyangkut hal-hal yang berkaitan dengan penertiban lingkungan, kebersihan, sanitasi, sistem saluran air, serta berbagai sarana penerangan, pengetahuan dan rekreasi dengan senantiasa membersihkannya dari nilai-nilai moral yang negatif.

Dalam Aspek Ekonomi

  1. Mengatur pengelolaan zakat, baik penggalangan maupun pendistribusiannya sesuai dengan ajaran Islam yang lembut, dan memanfaatkannya untuk kemaslahatan sosial, seperti mendanai panti-panti jompo dan fakir miskin, panti yatim, serta untuk mendanai kegiatan kemiliteran.
  2. Mengharamkan riba dan mengatur sistem perbankan yang Islami untuk mendukung pencapaian target ini. Pemerintah hendaknya menjadi teladan dalam hal ini dengan menghapuskan berbagai nilai tambah uang dalam sistem yang di terapkan secara khusus, seperti pendirian bank tanpa bunga dan lain-lain.
  3. Mendorong dan menggalakkan kegiatan perekonomian untuk membuka lapangan pekerjaan kepada para penganggur di kalangan masyarakat pribumi dengan melepaskan ketergantungan kepada tenaga-tenaga asing.
  4. Melindungi masyarakat umum dari penindasan yang dilakukan oleh praktek monopoli, dengan memberlakukan aturan yang ketat untuk mendapatkan kemanfaatan yang sebesar-besarnya bagi mereka.
  5. Memperbaiki nasib para pegawai rendahan dengan meningkatkan posisi mereka serta memperbesar standar gajinya di satu sisi, dan di sisi lain memperkecil gaji pegawai tinggi.
  6. Melakukan pengaturan tugas, khususnya yang banyak dan menumpuk, serta mencukupkan diri pada pekerjaan yang darurat. Di samping itu melakukan pembagian tugas secara adil dan proporsional di antara para pegawai.
  7. Memberikan dorongan dan pembinaan kepada para buruh dan tani serta member perhatian kepada peningkatan kualitas produk pertanian dan pekerjaan yang mereka hasilkan.
  8. Memberi perhatian kepada berbagai ketrampilan dan aktivitas sosial serta meningatkan kualitas mereka dalam berbagai bidang kehidupan.
  9. Memanfaatkan sebesar-besarnya kekayaan alam yang ada seperti lahan yang gersang, berbagai hasil tambang yang kurang diperhatikan, dan lain-lainnya.
  10. Mendahulukan pembuatan dan pengelolaan berbagai proyek yang mendesak kegunaannya daripada yang bersifat sekunder.

0 komentar:

Posting Komentar