Senin, 22 Februari 2016

Wanita Dunia atau Bidadari

                                .... السلام عليكم

Apa kabar Ikhwafillah? Semoga Ikhwafillah semua selalu
berada dalam lindungan Allah Swt. InsyaAllah, admin akan
berbagi sebuah tulisan yang diambil dari sumber [1].
Sumber bisa dilihat oleh sahabat semua di daftar pustaka..


       Hadits riwayat ath-Thabrani pada kitab Mu'jam al-Kabir dan Al-Ausath Ummi Salamah r.a. mengatakan bahwa ia berkata, "Wahai Rasulullah, ceritakan kepadaku tentang firman Allah dalam surat al-Waaqiah : 37, 'Sebagai perawan dalam satu waktu.'" Maka, Rasulullah bersabda,

"Mereka adalah wanita-wanita yang ketika dicabut nyawanya di dunia dalam keadaan sebagai orang tua renta. Maka, setelah dalam bentuk wanita tua itu, Allah menciptakan mereka sebagai perawan. Uraban artinya wanita yang menarik hati dan menjadikan kaum lelaki jatuh cinta. Sementara atraban artinya adalah dalam satu kelahiran."

       Ummi Salamah r.a. berkata, "Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama antara wanita dunia dengan bidadari?" Rasulullah menjawab, "Wanita dunia lebih utama daripada bidadari, seperti keunggulan sesuatu yang lahiriah dibandingkan sesuatu yang bersifat batin." Aku berkata, "Wahai Rasulullah, berdasarkan apa?" Rasulullah menjawab,

"Karena shalat, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Tidakkah Allah berfirman, "Wajah mereka adalah cahaya. Jasad mereka adalah sutera berwarna putih dengan pakaian berwarna hijau, perhiasan yang berwarna kuning. Tempat pedupaan mereka terbuat dari mutiara dan sisir mereka terbuat dari emas.

Mereka berkata, 'Ingatlah, kamilah wanita-wanita yang kekal, yang tidak akan pernah mati untuk selamanya. Ingatlah, kamilah wanita-wanita yang memberikan kenikmatan, maka kami tidak akan membahayakan untuk selamanya. Ingatlah, kami adalah wanita-wanita yang berdiam, maka kami tidak akan melukai untuk selamanya. Ingatlah, kami adalah wanita-wanita yang menyenangkan, maka kami tidak akan membuat murka untuk selamanya. Maka, beruntunglah bagi orang yang memiliki kami dan dia menjadi milik kami."

       Aku berkata, "Wahai Rasulullah, ada wanita di antara kami yang menikah dua kali, tiga kali atau empat kali ketika di dunia. Kemudian dia meninggal dunia dan masuk syurga. Mereka pun masuk syurga bersamanya. Lantas siapakah yang berhak menjadi suaminya?" Rasulullah menjawab, "Wahai Ummi Salamah, pergilah orang yang mempunyai budi pekerti yang baik dengan kebaikan dunia dan akhirat."



0 komentar:

Posting Komentar